11 Tata Kelola Perusahaan

BINA DARMA

        

MATA KULIAH          : IT GOVERNANCE

PERUSAHAAN           : PT PORTO INDONESIA SEJAHTERA

KELAS                          : SI 5L

KELOMPOK                : D

DOSEN                          : Firamon Syakti , M.M., M.Kom

UNIVERSITAS            : BINA DARMA

NAMA KELOMPOK :

  • ANDELA ADELIA
  • ANISA LUTHFIA
  • GEMPITA BUANA PUTRI
  • ILHAM AJI SAPUTRA
  • SATRIA KHUSNUL HAKIM

    PT. Porto Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industry yang memproduksi alas kaki(sandal) yang telah berdiri dari tahun 2003 dan kini telah mengadopsi teknologi informasi untuk mencapai tujuannya.

    

No Perencanaan Organisasi Temuan Masalah Rekomendasi
1 PO1.Menyusun rencana strategi teknologi informasi   1. Perencanaan  strategis  teknologi  informasi  belum mengikuti  pendekatan  terstruktur  dan  belum  didokumentasikan  sehingga  sulit  disosialisasikan  kepada  semua  staf,  dan  jika  ada  sosialisasi membutuhkan waktu yang lama.2. Strategi  teknologi  informasi  secara  keseluruhan belum  mencakup  definisi  yang  konsisten  terhadap risiko  sehingga  organisasi  belum  siap  mengelola risiko.   a. Melakukan  pembahasan  rencana  pengembangan, pengadaan  alat  baru,  atau  pelatihan  staf  teknologi informasi  secara  khusus pada  petemuan manajemen bisnis.   b. Melakukan  perencanaan  strategis  teknologi informasi  mengikuti  pendekatan  terstruktur
2 PO2.  Mendenifisikan arsitektur informasi korporat   1, 1. Pelatihan  formal  masih  didasarkan  atas  inisiatif individu. 2, 2. Komunikasi  belum  dilakukan  secara  konsisten terhadap semua staff.   a. Melakukan  pelatihan  secara  formal,  menyusun jadwal pelatihan. b. Menyusun  satu  bentuk  form pelaporan  sehingga komunikasi  dapat  dilakukan  secara  konsisten memiliki standar pelaporan.  
3 PO3. Menentukan arah perkembangan teknologi   B1. Belum jelas pembagian tugas dan tanggung jawab dalam pengembangan dan pemeliharaan perencanaan infrastruktur, sering terjadi tumpang tindih tanggung jawab. 2.2. PIS  tidak  memiliki  standar  Pemilihan  vendor sehingga  menjadi  masalah  untuk  pengembangan teknologi jangka panjang.   Menetapkan satu strategi bisnis dan didukung oleh strategi teknologi  informasi dimana mampu   menjadi salah satu kunci utama pendukung kemajuan bisnis.PIS  harus menetapkan  standar  pemilihan vendor yang  berkualitas  dan  mempunyai  portfolio  yang bagus untuk tujuan kerja sama dalam jangka panjang.  
4 PO4.  Merancang struktur organisasi teknologi informasi   Pembagian  peran  dan  tanggung  jawab  belumdijalankan atau diimplementasikan karena sering kalitanggung jawab hanya pada satu individu.    Mendefinisikan peran dan  tanggung jawab  secara jelas. Membagi tugas sehingga tidak menumpuk pada satu individu.Membentuk komite pengarah.  
5 PO5.Mempertimbangkan investasi teknologi informasi   Proses  seleksi  investasi  penganggaran  dan teknologi  informasi  belum  diformalkan, didokumentasikan dan dikomunikasikan.   Setiap  kebijakan  dan  proses  investasi  berserta penganggaran  hendaknya  didefinisikan, didokumentasikan dan dibicarakan  pada  setiap jenis proyek.
6 PO6. Mengkomunikasikan arah dan sasaran manajemen Manajemen belum  memahami  tentang  keamanan teknologi  informasi  sehingga  belum  ada  dukungan yang  mendesak  dari  manajemen  untuk  menyusun satu  program  pentinganya  keamanan  teknologi informasi,  sehingga  sistem  keamanan  belum dibakukan secara formal.   Manajemen harus membahas pentingnya kesadaran keamanan teknologi informasi dan memulai program kesadaran  dengan  cara  membuat  prosedur penyimpanan  dan  menyimpan data  cadangan  setiap hari.Selain  program  kesadaran  cara-cara  mengelola keamanan,  manajemen  harus  segera  menetapkan anggarannya.  Proses  penetapan  aggaran  dapat didiskusikan  pada  rapat  tahuan  sehingga  fokus penetapan dana bisa menjadi lebih terarah.  
7 PO7. Mengembangkan sumberdaya manusia   1. Evaluasi tidak dilakukan secara serius terhadap staf meliputi pengetahuan, ketrampilan, kemampuan.2. Ketergantungan kritis pada satu individu kunci.   Transfer  pengetahuan  harus  dilakukan,  berbagi pengetahuan, tanggung jawab ditetapkan.Melakukan evaluasi secara  terus menerus kepada staf  secara  berkala  hasil  evaluasi  dapat  dijadikan patokan  untuk  mengadakan  pelatihan  kepada  staf untuk mengembangkan keahlian staf.  
8 PO8. Menjamin pemenuhan standar external   1.Survei  kepuasan  mutu  belum  dikelola  dengan serius sehingga sulit untuk menyelaraskan kebutuhan pelanggan dan perusahan. 2.Peran dan  tanggung jawab  mengenai  keselarasan pengguna dan organisasi belum ditetapkan.   Program  pelatihan  dan  pendidikan  mengenai pentingnya  kulitas  pelayanan  memalui  teknologi informasi  harus  diberikan kepada  semua  level bagi mereka  yang  langsung berhubungan  dengan pelanggan.Menentukan peran dan  tanggung jawab  mengenai resulusi  konflik  antara  pengguna/pelanggan  dan organisasi  
9 PO9. Mengkaji resiko   1. Pelatihan manajemen risiko belum dipahami semua staf.2. Pelatihan  juga  masih  dilakukan  terbatas  hanya pada  orang  tentu  saja  misalnya  pada  manajer teknologi informasi.3. Risiko sulit diindentifikasi  oleh staf  lain sehingga pengelolaan risiko sering terlambat.   Manajemen  harus  menetapkan  pelatihan manajemen risiko kepada semua staf.Pelatihan dapat dilakukan  oleh Manajer  teknologi informasi  yang  telah  berpengalaman  kepada  staf lainnya.Membuat  prioritas  dan  merencanakan  kegiatan pengawasan di semua tingkatan untuk melaksanakan identifikasi risiko, termasuk biaya. Melaporkan setiap penyimpangan kepada manajemen senior.Staf  diberikan  bekal  untuk  mengetahui  ciri-ciri awal  masalah  sehingga  penangan  risiko  dari  dini dapat dilakukan.  
10 PO10. Mengelola proyek teknologi informasi   1. Terkadang  anggota proyek  bukanlah  orang  yang berkompeten  untuk mengurus  satu proyek  sehingga sering terjadi pembengkakan dan waktu penyelesaian menjadi lambat.2 Anggaran  sering  kali  menjadi  bengkak  karena senior  teknologi  informasi  dan  manajemen  kurang memahai proyek.   Menetapkan  tanggung  jawab,  wewenang  dan kriteria yang tepat untuk satu orang peminpin proyek untuk mengawasi setiap anggota tim.Proyek diserahkan kepada pengembang proyek dan dikomunikasikan  kepada  semua  pemangku kepentingan,  melakukan  penilaian  terhadap  setiap fase.  
11 PO11. Memelihara Kualitas Sudah cukup menjaga kualitas produk yang mereka buat hanya saja dari kualitas SDM yang ada belum maksimal Menjaga kualitas layanan produk dengan mempertahankan dan menciptakan inovasi serta Meningkatkan mutu SDM,